TERIMAKASIH ATAS KUNJUNGANNYA

Jumat, 29 April 2022

KONEKSI ANTAR MATERI PENGAMBILAN KEPUTUSAN SEBAGAI PEMIMPIN PEMBELAJARAN

 

Modul 3.1.a.9_Koneksi Antar Materi_Pengambilan Keputusan Sebagai Pemimpin Pembelajaran


Saya Jerri Hutagalung, S.Si CGP Angkatan 4 dari SMK Negeri 1 Lumut Kabupaten Tapanuli Tengah

Saya bersyukur dapat mengikuti Pendidikan Guru Penggerak bersama bapak Ibu guru hebat dengan pengajar praktik dan Fasilitator serta Instruktur yang begitu Luar biasa dalam membimbing kami agar menjadi Pemimpin Pembelajaran.

Pada bagian ini, saya akan membuat Koneksi Antar materi Modul 3.1.a.9. Pengambilan Keputusan Sebagai pemimpin Pembelajaran.

Ada 10 Pertanyaan yang harus diselesaikan dalam membangun koneksi Antar materi

1.    1.   Bagaimana pandangan KHD dengan filosofi pratap Triloka memiliki pengaruh terhadap bagaimana sebuah pengambilan keputusan sebagai seorang pemimpin pembelajaran diambil?

Filosopi Ki Hajar Dewantara

a.       Ing Ngarso Sung Tulodho – DiDepan memberi teladan

Seorang guru sebagai pemimpin Pembelajaran harus mampu memberikan keteladanan kepada muridnya, rekan sejawat mauapun masyarakat.  Keputusan yang diambil oleh seorang guru harus memberikan contoh yang baik, mempunyai karakter, Sopan santun, tingkah laku yang dapat menjadi tuntunan.maka sebelum mengambil keputusan seorang guru harus mempertimbangkan apakah keputusan sudah tepat dan Bijak.

b.      Ing Madya Mangun Karsa- Di tengah memberi Bimbingan

Seorang guru sebagai pemimpin Pembelajaran harus mampu memberikan Bimbingan kepada muridnya. Mampu menbangun semangat dan kompetansi muridnya agar mampu  menyelesaikan permasalahannya sendiri.

c.       Tut wuri Handayani- Di Belakang memberikan Dorongan

Guru Sebagai pamong  yang mengarahkan dan memberikan dorongan Kepada Muridnya agar berkembang sesuai dengan Bakat, Minat dan  Kodratnya supaya murid menuju kebahagiaan.

2.    2   Bagaimana nilai-nilai yang tertanam dalam diri kita, berpengaruh kepada prinsip-prinsip yang kita ambil dalam pengambilan suatu keputusan ?

Setiap manusia mempunyai nilai nilai Kabajikan yang tertanam pada dirinya termasuk Guru, ini akan sangat mempengaruhi prinsip prinsip yang diambil dalam pengambilan keputusan. Nilai Nilai tersebut seperti Mandiri, Reflektif,  Kolaboratif, Inovatif dan berpihak Pada murid. Nilai nilai tersebut akan mendorong seorang guru dalam pengambilan keputusan yang akan memberikan manfaat terbesar. Nilai nilai tersebut juga memjadi pegangan jika berada diantara 2 pilihan yang secara logika dan rasa keduanya benar (Dilema etika) dan berada diantara 2 Pilihan antara benar dan salah (Bujukan Moral) yang menuntun kita pada keputusan yang tepat.  Ada 3 prinsip dalam mengambil keputusan yaitu Rule Base thinking (Pemikiran Berbasis Peraturan), End Base Thinking (pemikiran berbasis hasil Akhir) dan Care Base Thinking (Pemikiran berbasis rasa peduli).

3.      3  Bagaimana kegiatan terbimbing yang kita lakukan pada materi pengambilan keputusan berkaitan dengan kegiatan coaching ( bimbingan ) yang diberikan pendamping atau fasilitator dalam perjalanan proses pembelajaran kita, terutama dalam pengujian pengambilan keputusan yang telah kita ambil. Apakah pengambilan keputusan yang sudah tersebut sudab efekyif, masihkah ada pertanyaan-pertanyaan dalam diri kita atas pengambilan keputusan tersebut. Hal-hal ini tentu bisa dibantu oleh sesi coaching yang telah dibahas pada modul 2 sebelumnya.

Pembimbingan yang dilakukan oleh Ibu Fasilitator, bapak Pengajar Praktik serta para Instruktur hebat telah membantu pemahaman saya untuk mengevaluasi keputusan yang telah diambil, apakah keputusan tersebut sudah berpihak pada murid, apakah keputusan tersebut sudah mencerminkan nilai kebajikan. Dalam pengambilan keputusan yang pernah saya ambil sesuai dengan tugas seorang wali kelas, memang tidak bisa menampung semua keinginan, tetapi bagaimana keputusan tersebut dapat dikomunikasikan dengan semua orang yang menjadi bagian dari dampak keputusan tersebut, sehingga menimbulkan pemahaman yang sama tentang keputusan yang diambil.

Coaching adlah proses yang dilakukan seorang coach terhadap coachee agar coachee mampu menggali potensi yang ada padanya dan menemukan solusi terhadap permasalahan yang dihadapinya. Tugas guru sebaga coach yaitu membuat pertanyaan pertanyaan untuk menggali semua potensi yang ada pada murid, agar murid memahami potensi yang dimilikinya dan menjawab semua permasalahannya. Teknik TIRTA merupakan model Coaching yang dikembangkan dengan Konsep Merdeka belajar. TIRTA merupakan akronim dari

T (Tujuan), I (identifikasi), R (Rencana Aksi) , TA (Tanggungjawab)

 

4.    4   Bagaimana kemampuan guru dalam mengelola dan menyadari aspek sosial emosionalnya akan berpengaruh terhadap pengambilan keputusan ?

Seorang guru harus mampu mngelola Kompetensi Sosial dan Kompetensi emosionalnya dalam pengambilan keputusan sebagai pemimpin pembelajaran, kemampuan sosial emosional seperti Kesadaran diri, pengelolaan diri, kasadaran sosial, Keterampilan berelasi serta mengambil keputusan yang bertanggungjawab. Teknik berkesadaran penuh (Mindfulness) sangat penting dalam mengelola sosial emosinal agar keputusan yang diambil bisa dipertanggungjawabkan dan berpihak pada murid.

 

5.    5   Bagaimana pembahasan studi kasus yang fokus pada masalah moral atau etika kembali kepada nilai-nilai yang dianut seorang pendidik ?

Seorang guru yang dihadapkan pada Kasus yang fokus pada masalah Moral atau etika, maka seorang guru akan menggunakan keterampilan sosial dan keterampilan berelasi agar mampu membuat keputusan yang bertanggungjawab. Masalah Moral atau etika yang dialami oleh murid, seorang guru akan menggunakan nilai nilai yang dianutnya dengan menggunakan 9 langkah konsep pengambilan keputusan apakah kasus tersebut dilema etika atau Bujukan moral, agar keputusan yang diambil tepat

 

6.      6. Bagaimana pengambilan keputusan yang tepat, tentunya berdampak pada terciptanya lingkungan yang positif, kondusif, aman dan nyaman

Keputusan yang tepat merupakan hasil dari berbagai pertimbangan dan analisis. Dalam pengambilan keputusan tentunya perlu menganalisis apakah kasus tersebut Dilema etika atau Bujukan Moral?. Jika dilema etika maka perlu mempertimbangkan 4 prinsip yang harus dipakai, Individu lawan masyarakat, Rasa Keadilan lawan rasa Kasihan, Kebenaran lawan Kesetiaan, jangka pendek lawan jangka Panjang, juga menggunakan 3 Prinsip keputusan yang bertanggujawab, apakah Berbasis hasil akhir, apakah berbasis aturan, atau apakah berbasis rasa peduli, selanjutnya keputusan diambil setelah menggunakan 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan, agar keputusan berdampak pada terciptanya lingkungan yang positif, Kondusif, aman dan Nyaman.

 

7.    7.   Selanjutnya apakah kesulitan-kesulitan dilingkungan anda yang sulit dilaksanakan untuk menjalankan pengambilan keputusan terhadap kasus-kasus dilema etika ini? Apakah ini kembali ke masalah perubahan paradigma dilingkungan anda?

Kesulitan –kesulitan yang ada dilingkungan kami dalam menjalankann pengambilan keputusan terhadap kasus kasus dilema etika adalah perubahan paradigma. Masing masing guru dan semua warga sekolah mempunyai prinsip yang berbeda beda dalam memandang suatu kasus, tentu perlu komunikasi dan sosialisasi agar semua warga sekolah mempunyai pemahaman yang sama untuk memandang suatu permasalahan. Kesulitan kesulitan tersebut misalnya tidak semua warga sekola memiliki komitmen yang tinggi terhadap aturan  yang sudah diambil contoh Upacara setiap hari senin untuk semua warga sekolah, berarti Kepala sekolah, pendidik dan tenaga Kependidikan serta siswa, namun ada saja alasan guru untuk tidak ikut Upacara karena berbagai alasan misalnya saja Rumanya Jauh, Tidak mampu berdiri lama, atau takut kepanasan. Kemudian perbedaan pandangan dalam suatu kasus misalnya seorang murid yang terlambat datang sebaiknya diberi hukuman dipagi hari, tetapi ada sebagian yang menginginkan murid yang telat hadir diberi konsekuensi setelah pulang sekolah.

 

8.   8    Dan pada akhirnya, apakah pengaruh pengambilan keputusan yang kita ambil ini dengan pengajaran yang memerdekakan murid-murid kita?

Pengambilan keputusan sebagai pemimpin pembelajaran yang tepat akan memerdekan murid murid kita, apakah dari segi Metode, Model, media, serta sistem penilaian. Penggunaan 3 prinsip, 4 paradigma dan 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan yang harus dilalui. Keputusan yang diambil harus berpihak pada murid agar murid berkembang sesuai dengan  kodratnya dan akhirnnya mencapai kebahagiaannya.

 

9.   9. Bagaimana seorang pemimpin pembelajaran dalam mengambil keputusan dapat mempengaruhi kehidupan atau masa depan murid-muridnya?

Keputusan yang tepat akan membuat murid berkembang sesuai dengan kodratnya untuk mencapai kebagaiaanya, sebaliknya keputusan yang kurang tepat akan memberikan murid tekanan moral, kurang percaya diri dan  tentunya akan kehilangan harapan untuk kehidupan dimasa  yang akan datang. Misalnya seorang anak yang gemar bernyanyi dan kurang dalam berhitung, jika kita memutuskan dia harus ikut les Sempoa atau les matematika untuk meningkatkan kemampuan berhitungnya tentu dia akan merasa tertekan, putus asa karena bukan itu bidang yang diminatinya, tentu hari harinya akan sangat berat dilalui, tetapi jika dia diberikan les Piano, Les tarik suara, tentu dia akan sangat antusias dan bahagia dalam menjalani hari harinya.  

1010.  Apakah kesimpulan akhir yang dapat anda tarik dari pembelajaran modul materi ini dan keterkaitannya dengan modul-modul sebelumnya?

Kesimpulan pembelajaran modul materi ini dikaitkan dengan modul sebelumnya

a.       Seorang guru sebagai pemimpin pembelajaran seperti Filosofi Ki Hajar Dewantara harus menjadi teladan, memberi motivasi, membuat dorongan agar muridnya berkembang sesuai dengan Kodratnya serta menemukan keselamatan dan kebahagiaanya, keputusan yang diambil harus berpihak pada Murid.

b.      Pengambilan keputusan harus mencerminkan budaya positif dan dapat menggunakan alur BAGJA  yang akan menciptakan lingkungan yang positif

c.       Perkembangan murid tentu berbeda beda, seorang gurun harus memetakan kebutuhan belajar murud sesuai dengan Kesiapan Belajar, Minat Belajar dan Profil belajar agar murid belajar sesuai dengan kebutuhannya

d.      Dalam mengambil keputusan seorang guru harus berkesadaran penuh serta memiliki kesadaran diri, pengelolaan diri, kesadaran sosial, keterampilan berelasi dan pengambilan keputusan yang bertanggungjawab agar keputusan yang diambil tepat,

e.      Dalam menjalankan tuntunan kepada murid, seorang guru bisa menjalankan coaching dengan sistem among, agar murid menemukan semua potensi dirinya serta mampu menyelesaikan masalahnya sendiri. Model TIRTA dapat diterapkan dalam prinsip Coaching tersebut.

f.        Keputusan yang diambil seorang guru akan mempengaruhi perkembangan karakter  anak untuk memerdekan murid agar tercipta murid yang memiliki karakter Profil pelajar Pancasila. Dalam perkembangannya sering kita temukan berbagai kasus yang menyakut perkembangan murid, kita harus mampu menganalisis kasus tersebut apakah dilema Etika atau Bujukan Moral. Jika dilema etika, seorang guru bisa menggunakan 3 Prinsip pengambilan keputusan, 4 Paradigma pengambilan Keputusan serta 9 langkah Pengambilan dan pengujian keputusan, agar keputuan berpihak pada murid dan pada akhirnya terwujudlah Murid yang berkarakter profil Pelajar Pancasila.

 

Terimakasih

Minggu, 03 Juni 2012

soal ujian fisika

untuk melihat soal fisika kelas XI silahkan klik disini

Jumat, 06 April 2012

muncul juga

setelah sekian lama tidak main blog, kucoba lagi mana tahu sudah di tutup google, ternyata masih aktif,,,

Rabu, 30 November 2011

KISI-KISI SOAL

Untuk melihat kisi-kisi soal US FISIKA kelas XI semua prodi, silahkan klik disini

KISI-KISI SOAL

Untuk Melihat kisi-kisi soal US FISIKA kelas XII semua prodi, silahkan klik disini

Jumat, 11 November 2011

PEMBUATAN BLOG

untuk mendownload cara pembuatan blog, silahkan  klik disini

Selasa, 08 November 2011

PPT FLUIDA DINAMIS

Untuk melihat powerpoint fluida dinamis, silahkan klik disini